"Seekor kerang mutiara akan menjadi kerang yang tak memiliki nilai apa pun bila tak ada mutiara di dalam cangkangnya. Tahukah bagaimana caranya seekor kerang dapat menghasilkan sebutir mutiara yang indah? Di dalam cangkangnya yang keras dipaksakan masuk sebuah benda asing untuk mengganggunya. Bagi sang kerang, benda asing itu menyebabkan iritasi dan rasa sakit. Begitu pula musibah yang menimpa manusia, semakin berat musibah yang menimpanya kelak akan menghasilkan mutiara yang semakin besar dan indah pula. Kesabaran itu pahit untuk dikecap tapi kelak akan membuahkan keindahan yang tak ternilai."

Bencana yang tiada akhirnya

>> Minggu, 02 Agustus 2009


KAPANKAH BENCANA INI AKAN BERAKHIR ?


Pernahkah Anda jatuh ke tempat yang paling dalam hingga Anda sendiri tak yakin dapat bangkit kembali ? Pernahkah Anda kecewa karena semua orang terdekat pergi meninggalkan di saat Anda sedang berada dalam kemalangan? Pernahkah Anda marah karena teman-teman Anda hanya hadir di saat suka? Di saat Anda tertimpa bencana, mereka justru menganggap Anda menderita penyakit yang menular dan menceritakan keburukan-keburukan Anda di belakang? Pernahkah Anda merasa sendiri, kedinginan, dan ketakutan, bagaikan bayi telanjang yang rindu akan dekapan hangat orang tuanya? Pernahkah Anda tidur meringkuk di pojok ruangan sambil menangis dan tak yakin dapat menghadapi hari esok? Pernahkah Anda selalu berdoa namun dunia seakan terus menekan dada Anda hingga terasa sesak kehabisan nafas? Di saat itulah titik terendah dalam hidup Anda, sekaligus dapat menjadi titik balik dari keimanan Anda.

Hal-hal seperti itulah yang pernah penulis alami saat mengalami musibah yang teramat berat.

Tapi cobalah lihat bagaimana Allah menciptakan alam di sekeliling kita. Perhatikan bagaimana matahari selalu mengitari bumi dan malam menggantikan siang. Mereka selalu tepat waktu. Allah selalu tepat waktu. Malam akan digantikan oleh siang, demikian pula musibah pun selalu ada akhirnya.

Bagaimana mungkin kita memohon munculnya Matahari disaat malam tiba? Atau memohon munculnya Rembulan di saat Matahari sedang tinggi-tinginya? Bagaimana mungkin Allah mengabulkan doa yang tidak sesuai dengan ketetapan-Nya?

Setiap kejadian selalu ada waktunya, dan musibah selalu ada akhirnya. Semuanya akan datang dan berakhir di waktu yang tepat. Tidak dapat dimajukan atau dimundurkan sebagaimana malam akan digantikan oleh siang.

Kita sering terbuai oleh berbagai cerita indah di media cetak ataupun elektronik tentang seseorang yang mengalami musibah kemudian mendapatkan mukjizat sehingga musibahnya segera berakhir dengan cepat. Bahkan dalam hitungan menit. Kemudian kita pun berharap mukjizat tersebut menjadi kenyataan kepada diri kita. Lalu kita berdoa agar semua kesulitan kita diangkat secepatnya. Namun apa yang terjadi bila Allah menangguhkan doa kita? apakah kita merasa kecewa kepada-Nya?

Bila memang sudah takdirnya musibah itu berakhir maka tentu akan berakhir. Sebagaimana fajar akan menggantikan malam. Bila belum saatnya, maka kita tak dapat memajukannya atau memundurkannya. Sebagaimana kita memohon rembulan di saat matahari sedang berada di tinggi langit. Adalah sifat manusia yang menginginkan segala sesuatu terjadi dengan cepat dengan tergesa-gesa. Sebagaimana kita menghendaki harta besar dengan waktu yang cepat, dan musibah berupa kesulitan untuk berakhir dengan cepat pula.

Dan manusia berdoa untuk kejahatan sebagaimana ia berdoa untuk kebaikan. Dan adalah manusia bersifat tergesa-gesa. (Q.S.17/ Al Israa’: 11)

Mukjizat sesungguhnya terjadi bila kita tetap bersabar kepada Allah SWT. (lihat Kaizen Sabar). Bila hari ini belum dikabulkan, teruslah berusaha, bersabar, dan berdoa. Bila minggu ini belum dikabulkan, bila bulan depan belum dikabulkan, bila tahun depan belum dikabulkan, teruslah berusaha hingga kau berhasil. Keberhasilan yang sesungguhnya bukan terletak pada seberapa besar harta atau keinginan yang dapat kau raih. Namun keberhasilan yang sesungguhnya adalah bila kita berhasil mengalahkan diri kita sendiri dan berjuang hanya dan karena Allah SWT. Berjuanglah untuk membuktikan bahwa Anda dapat lulus dari ujian-Nya, berjuanglah untuk membuktikan bahwa Anda tidak putus asa untuk selalu mengharap Ridho-Nya.

Janganlah merasa bosan untuk berjuang, berdoa dan bersabar. Sehari, seminggu, sebulan, setahun, sampai maut memisahkan raga kita. Jangan pernah salahkan Allah bila Dia menunda doamu. Karena walaupun Anda tidak mendapatkan balasan di dunia atas apa yang Anda minta dalam doa, Anda tetap tidak akan rugi. Selalu ingatlah atas pahala bagi Anda di akhirat atas doa-doa yang tidak dikabulkan di dunia, insya Allah Anda akan merasa terhibur. Ingatlah atas keabadian di surga dan kefanaan di dunia. Ingatlah bahwa dunia selalu menjadi penjara bagi kaum mukmin dan surga bagi si kafir. Dunia adalah tempat dimana Anda tak dapat memilikinya. Dunia penuh tipu daya dan hanya permainan belaka.(http://mutiaradibalikmusibah.blogspot.com)

9 komentar:

Adrie Jumat, Agustus 07, 2009  

Kalau sekarang, kita bingung..!
Bencana yang beruntun ini krena Allah sayang pada kita, mengingatkan kita, atau karena Allah murka karena dosa-dosa kita..?????

md Faisal Selasa, Agustus 11, 2009  

Apakah ada manusia yang luput dari dosa? Bencana pada hakikatnya seperti yang Anda sebutkan semua diatas. Sebagai penghapus dosa karena Allah menyayangi kita. Agar kelak bertemu dengan-Nya dengan timbangan amal yang lebih baik. Bila Allah membiarkan manusia tanpa bencana, berarti Allah tidak menyayangi orang tersebut, dan membiarkan dosa-dosanya ditebus di akhirat dengan siksaan yang lebih pedih... silahkan lihat artikel saya tentang HADIS QUDSI MUSIBAH. pada Hadis qudsi terakhir disebutkan ciri-ciri orang yang disayangi Allah dan yang tidak... wasalam mas Adrie.. salam kenal...

Gus Wid Rabu, Februari 17, 2010  

Musibah adalah bentuk cinta ALLAH kepada kita semua agar kita selalu ingat kepadaNYa.

liza Jumat, Juni 04, 2010  

Assalammualaikum,,terima kasih artikelnya...
sekarang saya jadi mengerti atas hikmah dibalik musibah yang selama ini saya alami

HUsna Sabtu, Juni 19, 2010  

Mereka takkan mengerti sebab ,mereka belum diuji......Maka bersyukurlah orang-orang yang tertimpa musibah

nurul abu nabila Minggu, Desember 12, 2010  

Dua orang yang kusayang telah wafat ... tak terasa kini dua pintu surga telah diambil-Nya.... semoga Allah menggantinya dengan yang lain kepada aq amiin

roy Selasa, Februari 01, 2011  

broo.. mlm ni perutq laper.. kemrucuk.. meminta pa aja yg bs d cerna.. walaupun pahit setidaknya bisa menurangi jeritan kepedihn ini... asap rokok tlah membuat jera krongkonganq...

Munirul Ihwan, S.Ag.MSI Selasa, Maret 08, 2011  

sungguh Allah maha pemurah kepada setiap hambaNya. betapa tidak, Allah jadikan nikmat sebagai jalan menuju syurga bagi orang yang bersyukur, dan Allah jadikan musibah sebagai jalan menuju syurga bagi orang yang sabar. maha suci Allah, yang Maha Rahman. ayo jadikan nikmat dan musibah untuk menuju syurganya Allah. wallahu a'lam

Anonymous Selasa, Agustus 09, 2011  

kita bisa merasakan itu nikmat kalau kita sudah merasakan apa yang namanya musibah meskipun pahit dan berat dalam menjalaninya tapi kita tetep berprasangka yang baik terhadap Alloh bahwa semakin di sayang pasti semakin banyak ujiannya untuk mendapatkan kredibilitas di hadapanNya.

Hot Info !!!

Dapatkan Buku ini secara gratis dengan tanda tangan pengarang eksklusif untuk Anda !!!

Caranya: Silahkan Curhat tentang musibah yang sedang menimpa Anda atau teman Anda di Buku Tamu tepat di samping kanan. Kemudian sebutkan alasan mengapa Anda layak mendapatkan buku ini.

Pengirim terbaik akan mendapatkan Buku Gratis "Mutiara Dibalik Musibah, Perjalanan Mencari Cinta yang Hanya untuk Allah".

Tanya Mbah Gugel

Buku tamu: Testimonial dan Curhat di sini

  © Blogger templates Shiny by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP