Sebab terjadi musibah
>> Sabtu, 25 Juli 2009
Sebab Terjadinya Musibah
Setiap musibah berupa bencana yang menimpa kaum muslimin pada dasarnya dikarenakan oleh kedua hal diatas. Pertama, sebagai penghapusan dosa dan menambah amal ibadah bila kita bersabar atas musibah tersebut. Kedua, sebagai ujian kenaikan derajat di mata Allah. Setiap kali menghadapi musibah berupa bencana, kita juga harus terus memperbaiki diri dan berintrospeksi mengenai kesalahan-kesalah kita dimasa lalu dan berusaha dengan sabar untuk memperbaikinya. Karena setiap musibah yang terjadi dikarenakan oleh perbuatan-perbuatan diri kita sendiri.
Dan apa saja musibah yang menimpa kamu maka adalah disebabkan oleh perbuatan tanganmu sendiri, dan Allah mema'afkan sebagian besar (dari kesalahan-kesalahanmu). (Q.S.42/ Asy-Syura: 30)
Sedangkan musibah berupa bencana yang dialami kaum musyrikin adalah azab dari Allah atas pembangkangannya terhadap ayat-ayat Allah. Sebagaimana terjadi pada kaum Nabi Luth, ditenggelamkannya kaum Nabi Musa, kekalahan pasukan kaum musyrikin atas pasukan kaum muslimin yang dipimpin oleh Rasulullah SAW dan lain sebagainya. Azab yang diturunkan Allah kepada kaum musyrikin tidak mengurangi apapun dari dosa mereka. Dan mereka inilah yang termasuk dalam golongan manusia yang hidup dalam kesia-siaan.
Janganlah kita patah hati dan mengatakan bahwa bencana yang menimpa diri kita saat ini adalah azab atau hukuman dari Allah. Bila kita pernah melakukan dosa yang tak semestinya kita lakukan, maka bertaubatlah. Lebih baik kita segera melakukan amal ibadah yang sesuai dengan tuntunan syariat Islam dari pada terus menurus berduka berputus asa tanpa melakukan apapun. Perbanyaklah beristighfar dan berdzikir kepada Allah. Karena bencana yang menimpa kita, Insya Allah dapat mengurangi dosa-dosa kita kelak di akhirat. Kemudian, bila kita mampu maka bersyukurlah, dan percaya bahwa apa yang terjadi pada diri kita saat ini adalah hal terbaik menurut-Nya walau penulis tahu, hal tersebut sangatlah berat.
Sesungguhnya musibah yang terberat adalah terputusnya hubungan manusia dangan Allah yang disebabkan oleh murtad. Karena menyebabkan hilangnya seluruh amal ibadah dan termasuk dosa yang tidak dapat terampuni.
Barang siapa yang mengerjakan amal yang saleh maka (pahalanya) untuk dirinya sendiri dan barang siapa yang berbuat jahat maka (dosanya) atas dirinya sendiri; dan sekali-kali tidaklah Tuhanmu menganiaya hamba-hamba (Nya). (Q.S. 41/ Al Fushshilat: 46)
(http://mutiaradibalikmusibah.blogspot.com)
2 komentar:
Syukran Artikelnya Akhi
Syukran Artikelnya Akhi
Posting Komentar